muse-magazine.com

Ada banyak jalan orang menyampaikan cara pandangnya. Ada yang mainstream, ada yang mengambil jalan tak biasa. Sepertinya Noor Tagouri masuk dalam kategori terakhir. Jurnalis Amerika ini terpilih (dan menerima) menjadi salah satu “pemberontak” yang masuk dalam majalah Playboy. Pasti gak kebayang, majalah yang terkenal dengan eksploitasi tubuh wanita tersebut bisa-bisanya memuat wanita berhijab. 

news.com.au

Dalam majalah edisi Oktober 2016 itu, Noor berpose mengenakana celana jeans, jaket kulit, serta sepatu sneakers. Tidak lupa kerudung yang menghiasi kepalanya. Kepada majalah tersebut ia mengungkapkan keinginannya menjadi wanita berhijab pertama yang menjadi pembawa berita di Televisi Amerika. 

Noor berpendapat bahwa identitas dirinya sebagai muslimah membuat narasumber bisa lebih mempercayai dirinya. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat tahu bagaimana rasanya disalahartikan dan dieksploitasi oleh media. Karena itulah ia tidak akan melakukan itu kepada mereka. Ia ingin menceritakan kisah narasumbernya semata-mata karena itu penting dan berhak mendapatkan keadilan. 

news.com.au

Akibat aksinya untuk tampil di majalah porno tersebut, ia mendapatkan banyak kecaman. Tapi Noor mengatakan bahwa ia tidak peduli. Ia selalu berusaha berada di dekat orang-orang yang bisa membuatnya tetap bersahaja. Dalam wawancaranya kepada Washington Post ia juga menjelaskan bahwa keputusannya mengenakan hijab tidaklah sulit. Menurutnya mengenakan kain di atas kepalanya tidak akan membuat dia melaporkan berita secara berbeda. 

Jangan dicontoh ya sahabat mpoklala. Niat yang baik, jalannya juga harus baik. Jangan demi ketenaran, rela menghalalkan segala cara.

Sumber : khazanah.republika.co.id